Onno Widodo Purbo sang Pakar, dan perintis internet murah dan menyebarkan Linux


Onno Widodo Purbo 
dikutip dari wikipedia indonesia.
lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Agustus 1962; umur 51 tahun adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia.[1] Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar.[1] Sebagai aktivis Onno dikenal dalam upayanya memperjuangkan internet murah dan menyebarkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah Wajanbolic, sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta penerapan Open BTS[2] [1]
Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME.
Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi media, seminar, konferensi nasional maupun internasional dan percaya filosoficopyleft (sumber terbuka), banyak tulisannya dipublikasi secara gratis di internet. [3][4][1]
Sebagai pakar teknologi Onno tidak menggunakan telpon genggam pintar (smartphone) namun netbook dan telepon seluler Android merek lokal.[1]. Pada Tahun 2013, Ia bergabung sebagai dosen di Surya University, universitas yang didirikan oleh fisikawan; Prof.Yohanes Surya, Ph.D.
Onno W Purbo muda lulus dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, pada tahun 1987. Ia mengajukan skripsi berjudul "Perancangan dan implementasi rangkaian RS232C 8 kanal & program untuk praktikum" dengan bimbingan Prof. DR. Samaun Samadikun[5] dan DR. Adang Suwandi. Dua tahun kemudian, pada tahun 1989, ia menyelesaikan pendidikan pasca sarjana diMcMaster UniversityKanada di bidang Semi Konduktor Laser. Tesis yang diajukan adalah "Numerical models for degenerate and heterostructure semiconductor diodes" di bawah bimbingan Prof. DR. D.T.Cassidy[6] dan Prof. DR. S.H. Chisholm.
Lima tahun kemudian, ia mendapat gelar Ph.D dari Universitas Waterloo, Kanada, di bidang Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk Satelit, dengan mengajukan tesis "Studies on Polysilicon Emitter Transistors made on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator" di bawah bimbingan Prof. DR. C.R. Selvakumar [7].
Beliau Menerima beberapa penghargaan / pengakuan tingkat nasional dan internasional, seperti
  • 1987, Lulusan Terbaik, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung.
  • 1992, Masuk dalam buku "American Men and Women of Science", R.R.Bowker, New York (Amerika Serikat).
  • 1994, Profil Peneliti, KOMPAS 26 Desember 1994.
  • 1996, Menerima "Adhicipta Rekayasa", dari Persatuan Insinyur Indonesia[8].
  • 1997, Menerima “ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award”, dari ASEAN Federation of Engineering Organization(AFEO)
  • 2000, Masuk dalam buku "Indonesia Abad XXI: Di Tengah Kepungan Perubahan Global", Editor Ninok LeksonoKOMPAS.
  • 2000, Award for Indonesian Internet Figure, KADIN Telematika Award.
  • 2002, Eisenhower Fellow, dari Eisenhower Fellowship[9] (Amerika Serikat).
  • 2003, Sabbatical Award, dari International Development Research Center (IDRC[10]) (Kanada).
  • 2005, Ashoka Senior Fellow, dari Ashoka[11] (Amerika Serikat).
  • 2008, Menerima "Gadget Award Exclusive Appreciation", dari Majalah Gadget.
  • 2008, Menerima "IGOS Summit 2 Award", dari MENKOMINFO "Atas Semangat dan Perjuangan menyebarluaskan pemanfaatanOpen Source di Indonesia.
  • 2008, Masuk dalam buku "Indonesia 100 Innovators", Business Innovation Center [12].
  • 2008, Menerima Gelar "Pahlawan Generasi Masa Kini" dari Modernisator.
  • 2009, Indigo Fellow: Digital Community Fellow, dari PT. Telekomunikasi Indonesia.[13]
  • 2009, Anugrah "TIRTO ADHI SOERJO" kategori Pelopor / Pemulai, dari [I:BOEKOE] [14].
  • 2009, Anugrah "Competency Award 2009" dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)[15] .
  • 2010, Anugrah "Tasrif Award" dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI)[16]


0 komentar:

Post a Comment